Seminar Kombel MGMP IPA SMP Kabupaten Wonogiri: Mendorong Penerapan Deep Learning dalam Pembelajaran IPA
Sebanyak 98 guru IPA dari berbagai SMP di Kabupaten Wonogiri hadir dalam kegiatan ini. Para peserta tampak antusias mengikuti jalannya seminar yang bertujuan memperluas wawasan serta keterampilan guru dalam mengintegrasikan pendekatan pembelajaran Deep Learning ke dalam kegiatan mengajar sehari-hari. Kegiatan ini juga menjadi wadah untuk berbagi praktik baik antaranggota komunitas belajar.
Acara dibuka oleh Ketua MGMP IPA SMP Kabupaten Wonogiri, Sunarno, S.Pd. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa dengan seminar ini peserta mendapatkan ilmu dan wajib ditularkan kepada guru yang lain dan yang terpenting penggunaan pendekatan deep learning bisa diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar di kelas.Melalui kegiatan komunitas belajar seperti ini, kita bisa saling berbagi, saling menguatkan, dan bersama-sama berkembang,” ujar Sunarno dengan semangat.
Selanjutnya, sambutan kedua disampaikan oleh Sekretaris MKKS Kabupaten Wonogiri, Marseno Aji, M.Pd. Beliau menekankan bahwa pendekatan Deep Learning bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan dalam pembelajaran abad ke-21. “ Terdapat beberapa hal yang perlu dipersiapkan oleh guru antara lain mengembangkan metode pembelajaran deep learning, senantiasa meluangkan waktu untuk mengikuti pelatihan dan workshop, guru perlu mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran” jelasnya.
Sebagai narasumber utama, Pudi Sri Maryatmo, S.Pd., M.Pd., memberikan materi yang komprehensif mengenai penerapan deep learning dalam pembelajaran IPA. Pemaparan diawali dengan pretest tentang deep learning menggunakan Quizizz. Beliau juga mengutip pendapat Mendikdasmen Abdul Mu'ti : "Kekuatan masa depan adalah kekuatan yang tidak dimiliki oleh segelintir orang, tetapi adalah kekuatan tim atau secara klasik sering kita sebut sebagai tim". Selanjutnya Pudi mengupas strategi pembelajaran yang mampu mendorong siswa untuk berpikir kritis, kreatif, dan mampu mengaitkan konsep-konsep IPA dalam konteks kehidupan nyata. Dalam paparannya, Pudi menjelaskan beberapa pendekatan praktis, seperti penggunaan pertanyaan pemantik berbasis masalah, eksplorasi melalui eksperimen terbuka, hingga pentingnya refleksi setelah pembelajaran.
Pudi juga menyajikan prinsip dari deep learning atau Pembelajaran Mendalam yaitu Mindfull (berkesadaran), Meaningfull (bermakna), dan Joyfull (menggembirakan). “Guru adalah arsitek pembelajaran. Dengan memahami prinsip deep learning, kita tidak hanya mengajar untuk mengisi ingatan, tetapi juga menumbuhkan pemahaman yang tahan lama dan bermakna,” tegasnya.
Seminar berlangsung interaktif dengan sesi tanya jawab yang dimanfaatkan para peserta untuk berdiskusi langsung dengan narasumber. Banyak peserta yang menyampaikan tantangan yang mereka hadapi di lapangan, seperti keterbatasan waktu dan variasi kemampuan siswa, serta mencari solusi penerapan pembelajaran mendalam di kelas yang heterogen.
Seminar ini menjadi momentum penting bagi para guru IPA SMP di Wonogiri untuk saling berbagi inspirasi, memperluas perspektif, dan memperkuat semangat profesionalisme. Dengan semangat kolaboratif dan keinginan kuat untuk terus belajar, para guru diharapkan mampu membawa semangat deep learning ke dalam kelas, demi membentuk generasi pembelajar yang tangguh dan adaptif.
IPA WONOGIRI LUAR BIASA..
BalasHapus